Mitos 1 : Penderita diabetes tidak boleh berolah raga.
Ini mungkin mitos yang paling berbahaya tentang diabetes yang konsekuensinya antara hidup atau mati. Perlu ditekankan disini, olah raga adalah aktifitas yang sangat penting dan baik untuk menjaga kadar gula darah dan mencegah terjadinya komplikasi akibat diabetes baik tipe 1 maupun tipe 2.
Olah raga disini bukan berarti anda harus berlari maraton padahal usia anda telah lebih dari 40 tahun. Berjalan jalan selama 20 menit setiap pagi juga bisa disebut dengan olah raga. Asal dilakukan secara rutin maka efek yang didapatkan pun bisa maksimal.
Tapi perlu juga diingat bahwa tidak semua penderita diabetes diijinkan berolah raga. Terutama bila mereka mengalami komplikasi infeksi ginjal yang parah, perdarahan pada mata, dan lain lain. Selain itu, tidak ada alasan lain untuk menunda berolah raga. Bila anda belum yakin terhadap kemampuan anda berolah raga, segera hubungi dokter keluarga anda
Mitos 2 : Hipoglikemik dapat menyebabkan kerusakan otak sebab kondisi ini dapat membunuh sel-sel otak.
Keadaan hipoglikemia bisa datang sangat cepat dan menimbulkan gejala berupa sakit kepala yang ekstrim disertai dengan rasa lemas, keringat dingin dan gelisah. Karena timbulnya gejala seperti itu maka banyak yang beranggapan bahwa telah terjadi kerusakan pada sel sel otak sehingga akan menurunkan fungsi pikiran anda.
Keadaan hipoglikemia bisa datang sangat cepat dan menimbulkan gejala berupa sakit kepala yang ekstrim disertai dengan rasa lemas, keringat dingin dan gelisah. Karena timbulnya gejala seperti itu maka banyak yang beranggapan bahwa telah terjadi kerusakan pada sel sel otak sehingga akan menurunkan fungsi pikiran anda.
Kenyataanya, penelitian terhadap kondisi ini selama bertahun tahun telah membuktikan bahwa orang orang yang mengalami hipoglikemia tidak serta merta akan kehilangan fungsi mentalnya juga. Sementara itu, pada anak anak bisa saja mereka mengalami kehilangan fungsi mental hal ini karena otak mereka masih belum sepenuhnya berkembang.
Tubuh manusia memiliki kemampuan untuk bertahan pada kondisi hipoglikemia karena memiliki hormon yang mampu membalikan kondisi tersebut. Disamping mekanisme pertahanan tubuh, penderita diabetes dapat berperan aktif juga dalam mengatasi hipoglikemia seperti misalnya menjaga asupan glukosa tubuh agar tetap dalam kondisi optimal saat melakukan aktifitas yang berat.
0 komentar:
Post a Comment